Market order
Market order dipasang di harga pasar yang tersedia selanjutnya, yang mana trader akan masuk secara manual. Trader Intraday dan scalper tertentu suka menggunakan market order untuk memasuki pasar.
Pending order
Ini adalah order yang sudah dipasang dan akan aktif dalam trading jika harga melewati level harga tertentu. Ini sangat berguna jika anda seorang EOD (End of Day) Trader yang tidak memantau layar monitor terus menerus. Hal ini juga ideal untuk trading 'breakouts’ (artinya ketika harga bergerak di luar range trading) atau untuk pullback trading. Pending order terdiri dari 2 jenis
Pending order
-
Stop order, adalah order untuk menjual di bawah harga saat ini atau order untuk membeli di atas harga saat ini.
-
Limit order, adalah kebalikan dari stop order: order untuk menjual di atas harga saat ini atau membeli di bawah harga saat ini
Ilustrasi Stop order
Chart di bawah ini mengilustrasikan buy stop orders (membeli pada harga yang lebih tinggi) dan sell stop orders (menjual di harga yang lebih rendah). Order ini dapat digunakan untuk memotong loss; These orders can be used to cap losses; contohnya, anda menempatkan sell stop order untuk menutup buy order yang anda pasang sebelumnya, sehingga membatasi potensi kerugian anda. Alternatifnya, stop order dapat digunakan sebagi bagian dari strategi momentum (contohnya, jika anda ingin memulai sell order, tetapi hanya jika harga mendapatkan momentum ke bawah).
Ilustrasi Limit orders
Chart di bawah ini mengilustrasikan buy limit orders (membeli pada harga yang lebih rendah) begitu juga sell limit order (menjual pada harga lebih tinggi). Order ini berguna untuk kustomer yang ingin menjual aset yang mereka beli sebelumnya pada harga yang lebih tinggi, juga untuk mengunci profit atau membeli secara otomatis jika harga jatuh.
Stop dan limit akan berguna untuk kustomer yang ingin berhati-hati mengontrol resiko mereka. Lihat ThinkMarkets trading guides untuk strategi lanjutan menggunakan stop dan limit.